Warga Cibelendung Harus Antre Seharian Untuk Mendapatkan Air Bersih 20 Liter

Notifikasi pembayaran telah dikirimkan ke OVO app. Mohon segera lakukan pembayaran melalui OVO app anda dalam waktu 70 detik.

BWA adalah filantropi Islam yang bergerak dan menjadi Pelopor Inovasi Wakaf. BWA menjadi jembatan kebaikan yang menghubungkan wakif (pewakaf) dengan pemetik manfaat wakaf (mauquf alaih). BWA juga mempermudah wakif untuk menyalurkan bantuannya hingga pelosok negeri.

warga cibelendung harus antre seharian untuk mendapatkan air bersih 20 liter

Demi mendapatkan air bersih, warga Dusun Cibelendung, Desa Cintanagara terkadang harus berjalan sejauh 2-4 kilometer ke desa tetangga di Kecamatan Bayongbong, yang berada di daerah yang lebih rendah. Itupun harus berjuang dengan mengantri panjang untuk dapat mengisi satu jiregen air berkapasitan 20 liter, warga harus antri dari pagi hingga sore hari. Ini dilakukan dikarenakan sumber air yang tersedia di Cibelendung hanya berupa air rembesan di sekitar aliran sungai kecil yang lokasinya berjarak sekitar 1 kilometer di atas Dusun Cibelendung. Air dari sumber ini dialirkan ke dusun menggunakan pipa paralon swadaya masyarakat. Namun karena pengambilan air di sumbernya pengelolaannya sangat berantakan akibatnya debit air yang sampai ke Dusun Cibelendung sangat kecil kisaran 0,1 liter per detik.

(Ibu-ibu sedang mengisi air bersih))

Dusun Cibelendung berada di Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dusun yang berpenduduk sekitar 300 KK atau 1.127 jiwa ini terletak di ketinggian 1.200 – 1.390 meter di atas permukaan laut (MDPL). Tepatnya berada di lereng gunung Cikurai yang tinggi puncaknya mencapai 2.700 MDPL. Musim kemarau membuat daerah ini mengalami krisis air bersih yang sangat memprihatinkan. Krisis air bersih yang melanda Desa Cintanagara berawal dari tindakan eksplorasi hutan secara berlebihan. Beberapa tahun lalu, banyak penduduk menebang hutan di ketinggian sekitar 2.050 MDPL untuk dialihfungsikan sebagai lahan pertanian. Akibatnya, hilanglah pohon-pohon besar yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan air tanah.

(Perjuangan seorang Ibu membawa air bersih dalam jerigen. Ia harus menempuh jarak 3 KM lebih )

Ketika melakukan survei ke Dusun Cibelendung pada tanggal 19 September 2019, Tim Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) menemukan selain pipa yang dimanfaatkan warga bersama-sama, di sumber air tersebut terdapat pula pipa PVC yang dipasang oleh warga untuk kepentingan pribadi. Pemiliknya adalah orang-orang mampu secara ekonomi. Ada juga pipa PVC yang dipasang dengan biaya ditanggung urunan oleh beberapa rumah tangga. Pembagian air terlihat sangat semrawut.

Sebetulnya, sumber air yang ada dapat mencukupi kebutuhan warga asalkan dikelola dengan baik dan pembagiannya dilakukan secara merata. BWA tergerak membantu mengatasi krisis air bersih di Dusun Cibelendung dengan membuat program Water Action for People (WAFP) atau pembangunan wakaf sarana air bersih. Inti dari program ini adalah mengoptimalkan potensi sumber air bersih yang ada agar dapat dinikmati oleh semua warga Dusun Cibelendung. BWA juga berencana menerapkan sistem perpipaan tertutup seperti yang berlaku pada air PDAM agar warga mendapatkan air secara merata.

RENCANA PROYEK

BWA sudah merancang langkah-langkah yang akan dilakukan untuk merealisasikan program WAFP di Dusun Cibelendung. Di antaranya:

Melakukan sosialisasi kepada khalayak Dusun Cibelendung tentang pentingnya melakukan penghematan dan pemerataan air saat musim kemarau.
Membuat dua buah bendung dan bak penampungan air di sumber air yang terletak sekitar 1,5 kilometer dari dusun. Kemudian dari bak penampung ini, air dialirkan ke bak penampung yang berada di dusun dengan kapasitas 25 kubik (25.000 liter).
Melakukan penarikan pipa (HDPE/PVC/Besi) dengan diameter 2 inchi dari kedua bak bendung ke bak di dusun sejauh 850 meter.
Melakukan penarikan pipa utama (HDPE/PVC/Besi) dengan diameter 1,5 inchi dari bak penampung di sumber air ke dusun, sejauh 2.000 meter.
Melakukan penarikan pipa distribusi (HDPE/PVC) dengan diameter 1 inchi ke lingkungan RT yang ada, sepanjang 1.500 meter.
Memasang jaringan pipa PVC ke rumah-rumah warga.
BWA mengajak para wakif untuk berpartipasi mendukung program WAFP di Dusun Cibelendung, untuk menolong agar semua warga Cibelendung dapat menikmati air bersih secara merata. Semoga pula dengan program WAFP ini, masjid kembali ramai, Jamaah dapat beribadah dengan leluasa. Dan bagi para wakif, semoga Allah Subhanahuwata’aala melimpahi keberkahan dan membalasi dengan kebaikan berlipat ganda.

Donasi Wakaf Yang Dibutuhkan

Rp 926.260.000,-

MITRA LAPANGAN

Ustadz Abdul Haq.

Selasa, 09 Agustus 2022
Update #4: BWA Resmikan Wakaf Sarana Air Bersih Ke-39 di Cibelendung Garut

Mengawali Tahun Baru Hijriah 1444 H, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) bersama masyarakat Dusun Cibelendung, Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat meresmikan wakaf sarana air bersih, Sabtu (30/7/2022). Ini merupakan wakaf sarana air bersih ke-39 yang disalurkan oleh BWA.

Masyarakat Cibelendung bersuka cita atas adanya wakaf sarana air bersih ini karena sebelumnya masyarakat harus mengantre air bersih akibat pasokannya sangat minim, apalagi di musim kemarau.

(Peresmian Wakaf Sarana Air Bersih)

Sudah 2 tahun ini sejak 2020, BWA bersama para wakif, masyarakat dan perangkat desa setempat bahu-membahu mengupayakan air dan jaringannya sampai ke rumah rumah masyarakat. Kini sarana air bersih sudah dapat diwujudkan, sumber air dan jaringan sudah berdiri dan terpasang, dua bak sumber serta pipa HDPE 50 mm sepanjang 3.1 km, pipa HDPE 40 mm sepanjang 600 m, bak beton di RW 09 dan di RW 15, juga pipa PVC sepanjang 2800 m, jaringan tersebut sudah terpasang sampai ke rumah masyarakat Cibelendung.

Turut hadir dalam peresmian program WAFP (Water Action For People) Heru Binawan selaku CEO BWA. “Dengan mengalirnya air semoga mengalir pula pahala kepada para wakif sekalian. Rasulullah menegaskan dalam satu riwayat bahwa sedekah terbaik adalah sedekah air,” kata Heru Binawan dalam sambutannya.

Di samping itu, hadir pula Sokhi Bukhori selaku Kasie Kesra Kecamatan Cigedug. Dalam sambutannya, ia mengemukakan, “Banyak terima kasih yang sangat dalam atas perhatian BWA di tengah masyarakat kami yang kesulitan air bersih. Biasanya kecamatan memberikan bantuan air bersih jika ada kemarau namun pasti tidak mencukupi untuk semua warga.”

Ustadz Aam Ridwan, tokoh masayarakat yang mewakili masyarakat Cibelendung mengatakan, “Alhamdulillah setelah bertahun-tahun kami kesulitan air bersih. Kini, sejak ada wakaf sarana air bersih ini masyarakat tidak harus antre untuk mendapatkan air bersih. Bahkan air bersih sampai ke dalam rumah, ini sangat meringankan beban masyarakat yang tadinya harus antre, mengangkat air sampai ke rumah berulang ulang.”

“Wakaf sarana air bersih ini sudah bisa dinikmati oleh ribuan masyarakat Cibelendung yang meliputi 330 rumah, 1 pondok pesantren, 2 masjid dan 6 mushalla,” ujar Babeh Hazairin, Chief of Network BWA.

Pada acara peresmian ini, BWA juga menyalurkan bantuan kepada 19 anak-anak yatim untuk keperluan sekolah mereka yang dihimpun oleh program Indonesia Belajar BWA. “Tentunya ini terwujud atas bantuan para wakif dan masyarakat yang sudah berperan aktif dalam proses pengadaan wakaf ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala terbaik dan jariyah untuk semua yang terlibat dalam mengadakan adanya air bersih di Dusun ini. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin,” ujar Hazairin.

Senin, 07 Pebruari 2022
Update #3: Pipanisasi dan Pembangunan Bak Tampung untuk Segera Alirkan Air Bersih bagi Warga Cibelendung

Setelah menyelesaikan pekerjaan tahap pertama untuk pembangunan wakaf sarana air bersih di dusun Cibelendung, pada Rabu 12 Januari 2022, tim BWA melakukan kegiatan suvey tahap kedua, untuk melihat kondisi terkini dan perencanaan kegiatan selanjutnya.

Cempaka, Sukamulya, Panyingkiran dan Cibelendung merupakan dusun di Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Sebagian besar letaknya berada di lereng Gunung Cikuray. Kota terdekat untuk menuju dusun Cempaka, Sukamulya, dan Panyingkiran adalah melalui Kota Garut, berjarak sekitar 25 km ke arah selatan.

“Di tiga dusun tersebut tergolong padat penduduk. Kondisi gografisnya cukup terjal, ditambah dengan dialihakannya hutan menjadi perkebunan, serta tidak adanya bak pemampungan, membuat masyarakat sekitar sulit mendapatkan air bersih,” tutur Muhammad Luthfi penanggung jawab program WAFP.

“Air hujan menjadi salah satu sumber air yang dimanfaatkan para warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih, jika musim kemarau datang maka warga harus berjalan ke sumber air diatas gunung yang jalanya sangat jauh dan cukup terjal,” sambungnya.

Selama ini masyarakat di tiga dusun tersebut menampung air hujan yang jatuh ke atas atap rumah mereka yang kemudian ditampung menggunakan jerigen, adapun sebagian warga yang memiliki uang lebiih, memilih untuk membeli air dari warga yang memiliki mata air di sana, sebagian lainnya memilih menempuh jalan terjal yang berjarak 2 kilometer menuju sumber air di kaki gunung. Kondisi ini membuat warga sulit untuk memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-hari mereka, seperti minum, mandi dan berwudhu.

(Lokasi Pembangunan Bak Tampung)

Pada saat tim BWA melakukan survey ke lokasi project, terlihat bak penampungan dan jerigen-jerigen air di dusun rata-rata kondisinya kosong, ataupun sedikit. Air sisa-sisa inilah yang selalu digunakan oleh para warga untuk kebutuhan mereka sehari-hari, yang sebenarnya kurang baik untuk digunakan oleh para warga namun tetap digunakan karena memang tidak air yang bisa dimanfaatkan lagi.

(Sumber Mata Air)

Tim BWA didampingi oleh Kang Acep, Kang Dedi, dan Pak Iding (Partner Lapangan di desa Cibelendung) dan beberapa masyarakat melakukan survey ke beberapa titik daerah sumber mata air. Setelah berkoordinasi, tim memutuskan untuk memanfaatkan tiga titik sumber mata air yang tempatnya berbeda-beda, dan akan ditampung serta nantinya akan digunakan/dialirkan ke bak penampung air sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari oleh para warga dan mereka tidak lagi kesulitan dalam hal air bersih.

(Sumber Mata Air Lain yang Bisa Dimanfaatkan)

“Setelah dilakukan kegiatan survey, kami merencanakan untuk pipanisasi tahap dua dan pembangunan bak penampung. Pekerjaan ini dilakukan agar masyarakat dusun segera bisa menikmati air secara dekat dan tidak kekurangan air serta tercukupi untuk kebutuhan sehari-hari seperti beribadah, MCK,” terang Luthfi.

“Oleh karena itu, mari bersama BWA membantu warga Cibelendung untuk mendekatkan air bersih ke rumah-rumah mereka. Ambil kesempatan baik ini dengan berwakaf di BWA. Semoga dari setiap tetes air yang mengalir, akan mengalirkan pahala yang tiada terputusnya kepada anda, InsyaAllah, Mari berwakaf di BWA,” tutup Luthfi.

Kamis, 04 November 2021
Update #2: Impian Warga Dusun Cibelendung Tidak Lama Lagi dapat Terwujud

Impian bersama warga Dusun Cibelendung insyaAllah tidak lama lagi dapat terwujud. Impian memperoleh kemudahan untuk mengakses air bersih dan harapan terkait terselesaikannya masalah air bersih. Air bersih yang mengalir ke setiap rumah warga Dusun Cibelendung merupakan salah impian yang pada awalnya mereka pikir akan sulit terwujudkan. Awalnya warga sempat ragu tatkala tim survey BWA datang pertama kali disana. Memang, permasalahan terkait kesulitan air ini susah-susah gampang.

(Gotong royong warga Cibelendung)

Alhamdulilah, keraguan warga Dusun Cibelendung hilang setelah tim BWA datang membawa pipa-pipa sebagai tanda keseriusan dan komitmen bahwa Project WAFP Cibelendung akan segera dimulai. Kami sangat tersentuh melihat warga yang sangat gembira ketika BWA kembali datang. Karena dari pengalaman yang dulu-dulu, seringkali warga desa yang kami kunjungi bercerita bahwa banyak lembaga-lembaga/instansi terkait yang mengunjungi mereka dengan harapan mereka bisa menyelesaikan masalah warga desa tersebut, namun nyatanya kebanyakan mereka tidak kembali lagi.

Melihat keseriusan kami untuk menyelesaikan permasalahan air disini, warrga Cibelendung mengatakan bahwa mereka sangat siap untuk membantu kami menyelesaikan Project WAFP Cibelendung ini. Hal yang paling terlihat adalah dengan silih bergantinya bantuan dan dukungan yg ditawarkan oleh warga.

(Pipanisasi untuk Menyalurkan Air di Tiap-tiap Rumah Warga)

Rencana awal kami terkait Project WAFP Cibelendung ini adalah dengan memanfaatkan satu sumber mata air yaitu mata air yang digunakan oleh Pondok Pesantren DG dan kemudian mengalirkan ke warga, Namun setelah kami pertimbangkan terkait teknis dan kedepanya atau apabila populasi warga sudah semakin berkembang, kami memutuskan untuk mencari mata air baru tambahan agar Project WAFP Cibelendung ini bisa berhasil secara optimal. Dengan harapan nantinya bisa terus menerus mengalirkan air bersih hingga generasi-generasi selanjutnya.

Kami mencoba mencari informasi terkait sumber mata air lain yang bisa digunakan juga. Warga menginformasi kepada kami bahwa ada beberapa mata air yang dimanfaatkan secara individu oleh warga yang mampu. Alhamdulillah berkat doa dari para wakif dan melihat keseriusan kami ini, beberapa warga tersebut dengan senang hati mempersilahkan beberapa titik sumber mata air yang dimanfaatkannya untuk disatukan dan dikelola oleh BWA untuk project WAFP Cibelendung ini.

Pada saat kami datang terlihat saat ini warga sudah mulai kesulitan untuk mencukupi kebutuhan air bersih, sehingga untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga harus membawa jirigen air menuju saluran selang air kecil yang merupakan hasil patungan warga untuk mengalirkan air dari sumber, namun jaraknya masih cukup jauh dari perumahan warga. Untuk itu BWA memohon dukungan dan doa dari saudara muslim agar Project WAFP Cibelendung ini bisa berjalan dan selesai tepat waktu, sehingga warga Desa Cibelendung bisa segera menikmati air bersih yang selama ini mereka impikan. Amiin.

Rabu, 18 November 2020
UPDATE#1:: Ketersediaan Air Semakin Menipis Untuk Jamaah Masjid di Cibelendung

“Untuk air disini sekarang tambah susah, mereka (yang kaya) saja harus bergiliran untuk mendapatkan air ke rumahnya, apalagi kami-kami ini yang ekonominya susah. Sangat sulit untuk bisa dapat air bersih untuk sehari-hari,” cerita dari beberapa warga Cibelendung yang tim BWA temui.
Kondisi terkini Kampung Ciblendung Desa Cintanagara Kecamatan Cigedug cukup memprihatinkan. Ketersediaan air sudah mulai menipis, bagi yang memiliki bak penampungan meraka masih bisa mendapatkan air secara bergiliran dengan ekstra kerja keras, mereka harus mengontrol selang selang plastik yang ada di atas lereng gunung yang ada sumber airnya agar bisa mengalir ke bak mereka. Itu pun hanya beberapa orang yang secara ekonomi dikatakan mampu yang mendapatkan akses tersebut.

Mayoritas warga sekarang mengambil air dari sumber yang lebih dekat, jaraknya kurang lebih dari kampung Cibelendung sekitar dua sampai tiga kilometer. DIsitulah mata air yang oleh tim dari BWA sudah di survey untuk menjadi bagian dari Proyek Wakaf Sarana Air Bersih.

Selain CIbelendung, ada kampung Ciderang, Pabrik, Cicorotonggo dan tiga kampung lain yang juga bergantung pada sumber mata air tersebut. Walau musim kemarau tahun ini tidak seekstrem tahun kemarin tapi tetap dampaknya tetap dirasakan oleh sebagaian besar warga Cibelendung.

Warga mengalami kekurangan air apalagi disana ada sekolah, pesantren, PAUD, masjid. Untuk masjid sendiri, ketersediaan airnya semakin menipis untuk kebutuhan untuk para jamaah.

Di Cibelendung, hingga saat ini belum ada bantuan dari berbagai pihak terkait (misal Pamsimas) untuk membantu kesulitan air mereka. Semoga melalui wasilah wakaf kaum Muslimin sekalian melalui proyek Water Action for People di BWA, Allah angkat kesulitan air yang menimpa mereka.

warga Cibelendung berjalan 2-3 km untuk mengambil air bersih

100%

Donasi yang diperlukan: Rp. 926.260.000
Kekurangan: -

Campaign sudah ditutup

Disclaimer

Jika hasil penggalangan dana project wakaf/donasi melebihi dari target yang dibutuhkan, maka kelebihan dana project ini akan dialihkan kepada program dan project lain di Badan Wakaf Al Qur’an berdasarkan kebijakan manajemen BWA.